Rabu, 26 Mei 2010

Pengertian BARCODE / UPC (universal product code)

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Barcode, yaitu sejenis kode berbetuk garis dalam dimensi tertentu yang mewakili data atau informasi tertentu biasanya jenis dan harga barang seperti mobil, makanan dan buku bahkan dapat digunakan untuk mengenal lebah-lebah percobaan untuk memudahkan penelitian. Kode berbentuk batangan balok dan berwarna hitam putih ini, mengandung satu kumpulan kombinasi batang yang berlainan ukuran yang disusun sedemikian rupa. Kode ini dicetak di atas stiker atau di kotak bungkusan barang. Kode tersebut akan dibaca oleh Barcode Reader (alat pembaca barcode), yang akan menterjemahkan kode ini kedalam data / informasi yang mempunyai arti. Di supermarket, barcode reader ini biasanya digunakan oleh kasir dalam pencatatan transaksi oleh customer.
Sistem barcode bisa dikelompokkan dalam beberapa bentuk dan ukuran yang berbeda. Kerumitan system ditentukan oleh aplikasi. Sistem dasarnya secara umum dibagi dalam 4 komponen:
• Komponen 1 – Barcode Printer
Anda butuh printer barcode untuk mencetak label barcode. Banyak teknologi dan metode untuk mencetak label barcode. Anda bisa menggunakan printer laser dan pre-set template (sering dimasukkan dalam software desain label, seperti Wasp Labeler atau Zebra Bar One Software) untuk mencetak label barcode. Biasanya dicetak dalam Stok Avery. Label dicetak menggunakan printer label barcode, seperti yang dibuat oleh Zebra, Datamax atau Intermac. Printer – printer ini mencetak label, jauh lebih cepat dengan kualitas tinggi dibanding mencetak dengan printer laser konvensional.
• Komponen 2 – Label Barcode
Anda juga perlu beberapa software aplikasi yang bisa mendesain label. Label yang sama bisa anda tambahkan agar bisa dilacak. Satu label bisa berisi gabungan teks, grafik, atau informasi barcode. Kemasan label – label seperti Wasp Labeler atau Zebra Bar One, punya pre-made template, yang bisa membantu anda dalam mendesign label. Yang jelas, anda harus menyesuaikan templates untuk label industri yang spesifik, semisal industri mobil.
• Komponen 3 – Alat Scan untuk Pengumpulan data
Tahap pengumpulan data melalui penggunaan scanner bisa menerjemahkan kode dengan mudah dan akurat, menerima dan menyesuaikan isi informasi dalam label barcode. Dengan demikian, bisa mengurangi kemungkinan kesalahan secara signifikan. Ada 2 macam scanner. Kontak dan Non-kontak. Scanner Non-kontak, bisa lebih panjang beberapa inci. Dari dua macam scanner ini, adalagi satu ciri khusus, baik yang decoded maupun non decoded. Scaner decoded memiliki hardware decoder yang dirakit didalamnya, dan mampu menerjemahkan makna dalam sebuah barcode, sebelum mengirim data ke komputer. Scaner undecoded lebih punya sumber yang ringan yang mampu menerjemahkan data enkripsi dan mengirimnya ke decoder. Decoder – decoder ini sejalan dengan unit hardware yang mengoperasikan komputer. Unit decoded biasanya lebih mahal dibanding yang undecoded. Namun yang cukup mengkhawatirkan, adalah jika ada masalah di beberapa komponen, belum diketahui mengapa barcode tidak bisa dibaca dengan benar.
• Komponen 4 – Mengolah Data Pada Database Eksternal
Komponen terakhir untuk membuat system barcode sederhana adalah database. Setelah anda membuat dan men-scan barcode, bukan berarti anda telah menciptakan system barcode yang lengkap dan efektif. Agar bisa menggunakan kode – kode dengan efektif, anda juga perlu database untuk memperbaharui informasi. Banyak barcode bisa dirangkai dengan item angka. Item angka ini nantinya kemudian bisa disambungkan ke informasi tentang item tersebut, seperti deskripsi produk, harga, kuantitas inventarisasi, akunting dan lain – lain. Misalnya, anda punya barang A, dengan barcode senilai 5634. Ketika anda menjual barang A, anda scan barcode tersebut. Nantinya, akan ada informasi yang mengatakan ke database anda bahwa anda punya satu barang A, yang harganya Rp 2400, dimana harga ini harus melewati akunting, dan produk tersebut harus dikirim melalui UPS ground. Semua rangkaian ini karena scan barcode mewakili Barang A. Itulah gunanya memiliki eksternal database. Sebenarnya masih banyak bentuk lain, tapi inilah inti dari barcoding.
SEJARAH
Pada tahun 1932 di Harvard University Graduate School of Business Administration Wallace Flint memulai sebuah proyek untuk pembuatan modul system penjualan otomatis yang menggunakan kartu punch (punch cards) sebagai medianya. Selanjutnya pad a tahun 1948 Bernard Silver seorang lulusan mahasiswa di Drexel Institute of Technology di Philadelphia, melanjutkan penelitian mengenai pembacaan otomatis produk makanan lokal
Pada tahun 1951 Woodland Johanson dan pindah ke IBM dan terus berusaha mengembangkan sistem barcode ini untuk mengklasifikasi petugas mereka (“Classifying Apparatus and Method”) dan selanjutnya dikeluarkan paten dan dianggap penemu barcode adalah Woodland Johanson atau biasa disebut sebagai Joe Woodland
Paten pertama yang dikeluarkan yakni pada 7 Oktober 1952 sebagai US Patent 2612994 tentang system barcode ini dimana telah diciptakan system pembaca kode linear yang dibuat melalui sebuah alat mekanik
Penelitian demi penelitian dilakukan hingga Pada tahun 1966 di National Association of Food Chains (NAFC) mengadakan pertemuan di mana mereka membahas gagasan untuk menggunakan sistem checkout otomatis. Perkembanganyang paling menonjol tentang barcode ini dilakukan oleh David Collins yang merupakan alumni MIT dan selanjutnya bekerja di Sylvania dan mulai menangani masalah pengkodean pengenalan mobil yang terdiri dari 6 digit dengan kombinasi warna kuning dan biru.
STANDART
Ada beberapa standard yang digunakan untuk berbagai keperluan, industri, maupun berdasarkan tempat digunakannya. Semenjak 1973, Uniform Product Code [UPC ] diatur oleh Uniform Code Council, sebuah organisasi industri, yang menyediakan suatu standard barcode yang digunakan oleh toko-toko ritel.
Beberapa barcode standar telah dikembangkan selama beberapa tahun, yang biasa disebut dengan Simbologi. Simbologi yang digunakan tentunya berbeda untuk aplikasi yang berbeda. Semisal ketika kita menggunakan huruf miring ataupun tebal, dimaksudkan untuk memperjelas makna tertentu pada teks. Simbologi yang berbeda, seperti “sandi berbentuk batang”, digunakan untuk aplikasi yang berbeda pula. Ketika kita mencetak barcode, kita akan bisa membaca makna sandinya, selama kita menggunakan sandi yang sama, dan dalam spesifikasi yang diatur dalam standar barcode.
Jumlah data sandi yang bisa dibaca pada Simbologi Barcode Linear lebih terbatas dibanding Simbologi Barcode 2-D. Satu inci 2-D Simbologi Matrik misalnya, bisa membaca sandi dari ribuan karakter data, mengingat Kode Barcode Linear harus lebih panjang untuk menyimpan sejumlah informasi.
Bentuk Barcode ada dua jenis, yaitu : (Planet Church, tanpa tahun)
1. Barcode satu dimensi (1D)
2. Barcode dua dimensi (2D)
Barcode satu dimensi
Barcode satu dimensi biasanya dinamakan linear bar codes (kode berbentuk baris). Contoh barcode satu dimensi adalah sebagai berikut :
• Code 39 (code 3 of 9)
Adalah sebuah barcode alphanumerik (full ASCII) yang memiliki panjang baris yang bervariasi. Aplikasi barcode jenis code 39 adalah untuk inventory, asset tracking dan digunakan pada tanda pengenal identitas.
barcode1d
• Code 128
Adalah suatu barcode alphanumerik (full ASCII) yang memiliki kerapatan (density) yang sangat tinggi dan panjang baris yang bervariasi. Barcode code 128 ideal untuk aplikasi seperti shipping and warehouse management (pengaturan maskapai pelayaran dan pengelolaan gudang).

megadata.co.id
megadata.co.id
• Interleaved 2 of 5
Adalah sebuah barcode yang berbentuk numerik dan memiliki panjang baris yang bervariasi. Barcode interleaved 2 of 5 dapat dipergunakan untuk aplikasi industri dan laboratorium.

megadata.co.id
megadata.co.id
• UPC (Universal Product Code)
Adalah sebuah barcode yang berbentuk numerik dan memiliki panjang baris yang tetap (fixed). UPC digunakan untuk pelabelan pada produk-produk kecil/eceran (retail product labeling). Simbol ini dibuat untuk kemudahan pemeriksaan keaslian suatu produk. Bilangan-bilangan UPC harus diregistrasikan atau terdaftar di Uniform Code Council.

megadata.co.id
megadata.co.id
Berikut Tabel bentuk dan pengunaan dari barcode 1 demensi
Symbology Symbology Continous Terus
or atau
discrete discrete Two Dua
or atau
many banyak Uses Menggunakan
UPC UPC
Continuous Terus Many Banyak Worldwide retail, GS1 approved Worldwide retail, GS1 disetujui
Codabar Codabar
Discrete Discrete Two Dua Old format used in libraries, blood banks, airbills Old format yang digunakan di perpustakaan, bank darah, airbills
Code 25 – Non-interleaved 2 of 5 Kode 25 – Non-interleaved 2 dari 5
Continuous Terus Two Dua Industrial ( NO ) Industri (NO)
Code 25 – Interleaved 2 of 5 Kode 25 – Interleaved 2 of 5
Continuous Terus Two Dua Wholesale, Libraries ( NO ) Wholesale, Libraries (NO)
Code 39 Kode 39
Discrete Discrete Two Dua Various Berbagai
Code 93 Kode 93
Continuous Terus Many Banyak Various Berbagai
Code 128 Kode 128
Continuous Terus Many Banyak Various Berbagai
Code 128A Kode 128A
Continuous Terus Many Banyak Various Berbagai
Code 128B Kode 128B
Continuous Terus Many Banyak Various Berbagai
Code 128C Kode 128C
Continuous Terus Many Banyak Various Berbagai
Code 11 Kode 11
Discrete Discrete Two Dua Telephones Telepon
CPC Binary BPK Binary
Discrete Discrete Two Dua Post office Kantor pos
DUN 14 14 Dun
Continuous Terus Many Banyak Various Berbagai
EAN 2 EAN 2
Continuous Terus Many Banyak Addon code (Magazines), GS1 approved Addon code (Magazines), GS1 disetujui
EAN 5 EAN 5
Continuous Terus Many Banyak Addon code (Books), GS1 approved Addon code (Books), GS1 disetujui
EAN 8 , EAN 13 EAN 8, EAN 13
Continuous Terus Many Banyak Worldwide retail, GS1 approved Worldwide retail, GS1 disetujui
Facing Identification Mark Menghadapi Identifikasi Mark
Continuous Terus One Satu USPS business reply mail USPS bisnis membalas surat
GS1-128 (formerly known as UCC/EAN-128), incorrectly referenced as EAN 128 and UCC 128 GS1-128 (sebelumnya dikenal sebagai UCC/EAN-128), salah dirujuk sebagai EAN 128 dan UCC 128
Continuous Terus Many Banyak Various, GS1 approved Various, GS1 disetujui
GS1 DataBar formerly Reduced Space Symbology (RSS) GS1 DataBar formerly Reduced Space Symbology (RSS) Continuous Terus Many Banyak Various, GS1 approved Various, GS1 disetujui
ITF-14 ITF-14
Continuous Terus Many Banyak Non-retail packaging levels, GS1 approved Non-kemasan ritel tingkatan, GS1 disetujui
Latent image barcode Latent gambar barcode
Neither Bukan Tall/short Tall / singkat Color print film Warna mencetak film
Pharmacode Pharmacode
Neither Bukan Two Dua Pharmaceutical Packaging Pharmaceutical Packaging
Plessey Plessey
Continuous Terus Two Dua Catalogs, store shelves, inventory Katalog, rak-rak toko, inventarisasi
PLANET PLANET
Continuous Terus Tall/short Tall / singkat United States Postal Service Amerika Serikat Layanan pos
POSTNET POSTNET
Continuous Terus Tall/short Tall / singkat United States Postal Service Amerika Serikat Layanan pos
Intelligent Mail Barcode Intelligent Mail Barcode
Continuous Terus Tall/short Tall / singkat United States Postal Service, replaces both POSTNET and PLANET symbols (Previously known as OneCode ) Amerika Serikat Layanan Pos, menggantikan kedua POSTNET dan simbol PLANET (sebelumnya dikenal sebagai OneCode)
MSI MSI
Continuous Terus Two Dua Used for warehouse shelves and inventory Digunakan untuk gudang dan rak inventaris
PostBar PostBar
Discrete Discrete Many Banyak Post office Kantor pos
RM4SCC / KIX RM4SCC / KIX
Continuous Terus Tall/short Tall / singkat Royal Mail / Royal TPG Post Royal Mail / Royal TPG Post
JAN JAN
Continuous Terus Many Banyak Used in Japan, similar and compatible with EAN-13 Digunakan di Jepang, persis dan kompatibel dengan EAN-13
Telepen Telepen
Continuous Terus Two Dua Libraries, etc (UK) Perpustakaan, etc (Inggris)
Barcode dua dimensi
Adalah barcode yang dikembangkan lebih dari sepuluh tahun lalu, tetapi baru sekarang ini mulai populer. Barcode dua dimensi ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan linear bar codes (barcode satu dimensi) yaitu, dengan menggunakan barcode dua dimensi, informasi atau data yang besar dapat disimpan di dalam suatu ruang (space) yang lebih kecil. Contoh barcode dua dimensi adalah “symbology PDF417” yang dapat menyimpan lebih dari 2000 karakter di dalam sebuah ruang (space) yang berukuran 4 inch persegi (in2).
PDF417

megadata.co.id
megadata.co.id
Metoda Pengkodean Ada Dua Sistem :
A. Binary coding (Pengkodean Biner)
Dua ukuran bar dan space digunakan untuk meng-encode-kan data. Bar dan spasi dapat diubah ke dalam kode biner dengan mudah, yang kemudian diubah (menggunakan sebuah tabel) ke dalam karakter ASCII.
B. Proportional coding
Ada beberapa ukuran yang berbeda pada bar dan space. Ukuran pada bar / space dan urutan dari bar dan space mendefinisikan karakter yang dipresentasikan. Kode tersebut lebih sulit dibaca (kemungkinan tidak mudah mentranslasikannya ke biner) dan diperlukan ketelitian yang lebih dalam mencetak dan men-scanning barcode.
Pada umumnya ada 4 ukuran yang berbeda pada bar dan spasi yang digunakan untuk meng-encode-kan data. Contoh jenis barcode yang menggunakan teknik encoding ini adalah USS Code 128.
Pengkodean data dalam sebuah barcode dilakukan sebagai berikut :
• Sebuah fixed number pada bar digunakan per karakter. Hal ini berarti bahwa jika sebuah bar tidak terbaca, maka barcode tersebut tidak akan dapat dibaca.
• Jumlah karakter yang mungkin yang dapat di-encoded dalam beberapa jenis barcode lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah karakter yang valid. Hal ini berarti jika ukuran dari salah satu bar / space salah terbaca, maka karakter ilegal akan terbaca. Oleh karena itu, kecepatan substitusi karakter menjadi sangat rendah.
Jadi, kesimpulannya barcode sangat aman. Kesalahan dalam pembacaan sangat tak mungkin.
Berikut Tabel bentuk dan pengunaan dari barcode 2 demensi
Symbology Symbology Notes Catatan
3-DI 3-DI
Developed by Lynn Ltd. Dikembangkan oleh Lynn Ltd
ArrayTag ArrayTag From ArrayTech Systems. Dari ArrayTech Systems.
Aztec Code Aztec Kode
Designed by Andrew Longacre at Welch Allyn (now Hand Held Products). Dirancang oleh Andrew Longacre di Welch Allyn (now Hand Diadakan Produk). Public domain. Domain publik.
Small Aztec Code Kecil Aztec Kode
Space-saving version of Aztec code. Ruang penyelamatan versi kode Aztec.
Chromatic Alphabet [ 9 ] Berhubung dgn warna Alphabet [9]
an artistic proposal by CC Elian; divides the visible spectrum into 26 different wavelengths – hues . proposal yang artistik oleh CC Elian; membagi spektrum yang terlihat menjadi 26 berbeda wavelengths – Hues.
Chromocode Chromocode uses black, white, and 4 saturated colors. [ 10 ] menggunakan hitam, putih, dan 4 warna jenuh. [10]
Codablock Codablock Stacked 1D barcodes. Tampan 1D barcodes.
Code 1 Kode 1
Public domain. Domain publik.
Code 16K Kode 16K Based on 1D Code 128. Berdasarkan 1D Kode 128.
Code 49 Kode 49 Stacked 1D barcodes from Intermec Corp. Tampan 1D barcodes from Intermec Corp
ColorCode ColorCode ColorZip [3] developed colour barcodes that can be read by camera phones from TV screens; mainly used in Korea. [ 11 ] ColorZip [3] dikembangkan warna barcodes yang dapat dibaca oleh kamera ponsel dari layar TV, terutama digunakan di Korea. [11]
CP Code CP Kode
From CP Tron, Inc. Dari CP Tron, Inc
CyberCode CyberCode
From Sony. Dari Sony.
d-touch d-sentuh readable when printed on deformable gloves and stretched and distorted [ 12 ] dibaca bila dicetak pada sarung tangan dan deformable dan piuh stretched [12]
DataGlyphs DataGlyphs
From Palo Alto Research Center (also known as Xerox PARC). [ 13 ] Dari Palo Alto Research Center (juga dikenal sebagai Xerox PARC). [13]
Datamatrix Datamatrix
From RVSI Acuity CiMatrix/Siemens. Dari RVSI ketajaman CiMatrix / Siemens. Public domain. Domain publik. Increasingly used throughout the United States. Semakin banyak digunakan di seluruh Amerika Serikat.
Datastrip Code Kode Datastrip
From Datastrip, Inc. Dari Datastrip, Inc
Dot Code A Dot Kode J
Designed for the unique identification of items. Dirancang untuk identifikasi unik dari item.
EZcode EZcode
Designed for decoding by cameraphones. [ 14 ] Dirancang untuk decoding oleh cameraphones. [14]
High Capacity Color Barcode Kapasitas tinggi Warna Barcode
Developed by Microsoft ; licensed by ISAN-IA . Dikembangkan oleh Microsoft; lisensi oleh ISAN-IA.
HueCode HueCode
From Robot Design Associates. Robot dari Desain Associates. Uses greyscale or colour. [ 15 ] Menggunakan atau warna abu-abu. [15]
INTACTA.CODE INTACTA.CODE
From INTACTA Technologies, Inc. Dari INTACTA Technologies, Inc
InterCode InterCode
From Iconlab, Inc . The standard 2D barcode in South Korea. Dari Iconlab, Inc. Standar 2D barcode di Korea Selatan. All 3 South Korean mobile carriers put the scanner program of this code into their handsets to access mobile internet, as a default embedded program. Korea Selatan 3 semua operator ponsel menempatkan scanner program ini sesuai dengan kode ke ponsel untuk mengakses internet, sebagai default embedded program.
MaxiCode MaxiCode
Used by United Parcel Service . Digunakan oleh United Parcel Service. Now Public Domain Sekarang Domain Publik
mCode mCode
Developed by Nextcode Corporation specifically for camera phone scanning applications. Dikembangkan oleh Nextcode Corporation khusus untuk ponsel kamera pemindaian aplikasi. Designed to enable advanced cell mobile applications with standard camera phones. Dirancang untuk mengaktifkan sel lanjutan ponsel dengan aplikasi standar kamera ponsel.
MiniCode MiniCode From Omniplanar, Inc. Dari Omniplanar, Inc
PDF417 PDF417
Originated by Symbol Technologies . Berasal oleh Symbol Technologies. Public Domain. Domain publik.
Micro PDF417 Micro PDF417 Facilitates codes too small to be used in PDF417. Memfasilitasi kode terlalu kecil untuk digunakan dalam PDF417.
PDMark PDMark
Developer by Ardaco . Pengembang oleh Ardaco.
PaperDisk PaperDisk
High density code — used both for data heavy applications (10K-1 MB) and camera phones (50+ bits). Kepadatan tinggi kode – digunakan baik untuk data aplikasi berat (10K-1 MB) dan kamera ponsel (50 + bits). Developed and patented by Cobblestone Software. [ 16 ] Dikembangkan dan dipatenkan oleh batu besar Software. [16]
Optar Optar
Developed by Twibright Labs and published as free software. Dikembangkan oleh Twibright Labs dan diterbitkan sebagai perangkat lunak bebas. Aims at maximum data storage density, for storing data on paper. Bertujuan maksimum kepadatan penyimpanan data, untuk menyimpan data di atas kertas. 200kB per A4 page with laser printer. 200kB per halaman A4 dengan laser printer.
QR Code QR Kode
Developed, patented and owned by TOYOTA subsidiary Denso Wave initially for car parts management. Dikembangkan, dan paten yang dimiliki oleh anak perusahaan TOYOTA Denso Wave awalnya untuk mobil bagian manajemen. Now public domain. Sekarang domain publik. Can encode Japanese Kanji and Kana characters, music, images, URLs, emails. Dapat menyandi Kanji Jepang dan Kana karakter, musik, gambar, URL, email. De-facto standard for Japanese cell phones. De-facto standar Jepang untuk ponsel.
QuickMark Code Kode QuickMark
From SimpleAct Inc. . Dari SimpleAct Inc.
Semacode Semacode
A Data Matrix code used to encode URLs for applications using cellular phones with cameras . A Data Matrix kode yang digunakan untuk encode URL untuk aplikasi yang menggunakan telepon seluler dengan kamera.
SmartCode SmartCode From InfoImaging Technologies. Dari InfoImaging Technologies.
Snowflake Code Kode snowflake
From Marconi Data Systems, Inc. Data dari Marconi Systems, Inc
ShotCode ShotCode
Circular barcodes for camera phones by OP3. Circular barcodes untuk kamera ponsel oleh OP3. Originally from High Energy Magic Ltd in name Spotcode. Originally from High Energy Magic Ltd dalam nama Spotcode. Before that probably known as TRIPCode. Sebelum itu mungkin dikenal sebagai TRIPCode.
SuperCode SuperCode
Public domain. Domain publik.
Trillcode Trillcode
From Lark Computers. Kelakar dari Komputer. Designed to work with mobile devices camera or webcam PC. Dirancang untuk bekerja dengan kamera ponsel atau webcam PC. Can encode a variety of “actions”. Dapat menyandi berbagai “tindakan”.
UltraCode UltraCode
Black-and-white & colour versions. Hitam dan putih warna & versi. Public domain. Domain publik. Invented by Jeffrey Kaufman and Clive Hohberger. Invented oleh Jeffrey Kaufman dan Clive Hohberger.
UnisCode UnisCode
also called “Beijing U Code”; a colour 2D barcode developed by Chinese company UNIS juga disebut “Beijing U Kode”; 2D barcode warna yang dikembangkan oleh perusahaan Cina UNIS
VeriCode , VSCode VeriCode, VSCode
From Veritec, Inc. Dari Veritec, Inc
WaterCode WaterCode
High-density 2D Barcode(440 Bytes/cm 2 ) From MarkAny Inc. High-density 2D Barcode (440 Bytes / cm 2) Dari MarkAny Inc
Memilih Sebuah Jenis Barcode Dalam sistem penggambaran (imaging system).
Secara tipikal barcode dalam sistem penggambaran digunakan untuk index documents. Bergantung pada macam-macam data yang diperlukan untuk perbedaan jenis barcode yang ada yang akan di-indeks-kan. Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab sebelum jenis barcode dipilih :
1. Set karakter apa yang perlu di-encoded-kan ?
• Hanya numerik
• Alpha numeric
• Karakter khusus
2. Berapa banyak data yang perlu di-encoded-kan ?
• Beberapa jenis barcode memberikan sebuah data density yang lebih besar daripada yang lainnya. Tergantung pada jumlah data dan ruang yang tersedia pada dokumen beberapa kode dengan ruang yang sesuai yang lebih tersedia pada dokumen untuk mencetak barcode.
• Ruang yang tersedia pada dokumen akan mendefinisikan berapa banyak karakter yang dapat di-encoded-kan. Scanning resolution available.
• Jika scanning resolution tinggi, banyak karakter-karakter yang dapat di-ncoded-kan secara akurasi pada data entry.
• Berapa banyak barcode yang dapat ditoleransikan untuk kesalahan pembacaan. (kesalahan membaca berarti key entry bekerja !!).
3. Apakah anda ingin mempunyai sebuah check digit / check character ?
• Beberapa jenis barcode mempunyai fitur tersusun tetap (built in) dan, oleh karena itu tidak perlu sebuah check digit ekstrak.
4. Posisi di dalam dokumen
• Beberapa jenis barcode lebih tolerant pada syarat-syarat quiet zone. Jika kesalahan membaca barcode pada beberapa sisi dapat terjadi karena barcode dapat dipotong.
Cara Computer-Scanner Membaca Barcode (Watkins, 1999)
Suatu bilangan barcode tunggal sebenarnya terdiri dari tujuh unit. Satu unit terdiri dari salah satu warna hitam atau putih. Sebuah unit yang berwarna hitam ditunjukkan dengan sebuah bar, sedangkan yang berwarna putih ditunjukkan dengan sebuah space (spasi). Cara lain penulisan barcode adalah dengan bilang “1” untuk menyatakan black bar dan bilangan “0” untuk menyatakan white space. Misalnya, tujuh unit berikut ini adalah 0011001 dapat dinyatakan sebagai berikut space-space-bar-bar-space-space-bar.
Sebuah barcode UPC bilangan di sisi bagian kiri barcode (kode perusahan/manufaktur) dikodekan berbeda dengan bilangan di sisi bagian kanan (kode produk). Bilangan yang berada sebelah kiri merupakan kebalikan dari bilangan yang ada di sebelah kanan, misalkan jika bar disebelah kanan berarti sebuah space di sebelah kiri. Pengkodean di sebelah kanan dinamakan kode even parity sebab unit black bar-nya berjumlah genap. Sedangkan pengkodean di sebelah kiri dinamakan kode odd parity sebab unit black bar-nya berjumlah ganjil. Bilangan-bilangan yang dikodekan mempunyai perbedaan untuk tiap-tiap sisi barcode, sehingga barcode dapat dibaca (scanned) dari sebelah kiri maupun dari sebelah kanan.
Gambar 8 memperlihatkan pengkodean sisi kiri dan sisi kanan yang dipisahkan ke dalam tujuh unit.
megadata.co.id
megadata.co.id
Penjelasan tabel pengkodean di atas adalah sebagai berikut :
1. Seperti yang sebelumnya disebutkan bahwa bilangan-bilangan sebelah kiri merupakan kebalikan dari bilangan-bilangan disebelah kanan.
2. Setiap barcode memiliki empat buah “mark” (marka) yang berbeda. Sebuah marka dapat terdiri dari salah satu black (bar) atau white (space). Marka-marka tersebut lebarnya bermacam-macam, tetapi jumlahnya selalu empat. Contohnya, bilangan pengkodean yang berada di sebelah kiri pada bagian angka “0” yaitu 0001101 berarti terdiri dari 3 space (marka 1), 2 bar (marka 2), 1 space (marka 3), dan 1 bar (marka 4).
3. Pengkodean di sisi kiri selalu dimulai dengan sebuah space atau “0” dan berakhir dengan sebuah bar atau “1” sedangkan untuk sisi sebelah kanan selalu dimulai dengan sebuah bar atau “1” dan berakhir dengan sebuah space atau “0”.
Untuk lebih jelasnya lihat tabel 1.
Tabel 1. Set karakter barcode jenis UPC

megadata.co.id
megadata.co.id
Anatomi Barcode (Planet Church, tanpa tahun)
anatomibc
Keterangan gambar barcode : Komputer tidak membaca bilangan yang berada di bagian bawah barcode, tetapi bilangan tersebut dicetak agar orang dapat membaca barcode dengan mudah bila diperlukan.
 Number System Character : angka ini merupakan sebuah sistem bilangan barcode UPC yang mengkarakterisasikan jenis-jenis khusus pada barcode. Di dalam barcode UPC, Number System Character ini biasanya terletak di sebelah kiri barcode.
Kode-kode pada Number System Character adalah sebagai berikut :
 0 – Standard UPC number.
 1 – Reserved.
 2 – Random weight items like fruits, vegetables, and meats, etc.
 3 – Pharmaceuticals
 4 – In-store code for retailers.
 5 – Coupons
 6 – Standard UPC number.
 7 – Standard UPC number.
 8 – Reserved.
 9 – Reserved.
 3 Guard Bars : ada tiga guard bars yang ditempatkan di awal, tengah dan akhir pada barcode. Guard bars bagian awal dan akhir di-encode-kan sebagai “bar-space-bar” atau “101”. Guard bar bagian tengah di-encode-kan sebagai “space-bar-space-bar-space” atau “01010”.
 Manufacturer Code : kode perusahaan ini ada lima dijit bilangan yang secara khusus menentukan manufaktur suatu produk. Kode perusahaan/manufaktur ini dilindungi dan ditetapkan oleh Uniform Code Council(UCC).
 Product Code : kode produk ini ada lima dijit bilangan yang ditetapkan oleh perusahaan/manufaktur untuk setiap produk yang dihasilkannya. Untuk setiap produk yang berbeda dan setiap ukuran yang berbeda, akan memiliki kode produk yang unik.
 Check digit : disebut sebagai dijit “self-check”. Check digit ini terletak di bagian luar sebelah kanan barcode. Check digit ini merupakan suatu “ old-programmer’s trick” untuk mengvalidasikan dijit-dijit lainnya (number system character, manufacturer code, product code) yang dibaca secara teliti.
Cara komputer mengkalkulasikan check digit adalah sebagai berikut :
1. Jumlahkan semua dijit-dijit yang ganjil. Dalam “Anatomy of a Barcode” kita akan menjumlahkan 0 (merupakan dijit NSC) + 2 + 4 + 6 + 8 + 0 = 20.
2. Kalikan hasil penjumlahan pada langkah 1 dengan bilangan 3. Pada contoh ini, yaitu, 20 x 3 = 60.
3. Jumlahkan semua bilangan-bilangan genap. Dalam “Anatomy of a Barcode” kita akan menjumlahkan 1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25. Di sini kita tidak memasukkan bilangan 5 atau check digit sebab bilangan tersebut yang akan kita kalkulasikan.
4. Sekarang jumlahkan hasil dari langkah 2 dan langkah 3, yaitu, 60 + 25 = 85.
5. Check digit tersebut adalah bilangan yang perlu dijumlahkan dengan bilangan pada langkah 4. Hasilnya pada langkah 4 tersebut sama dengan mengalikan dengan bilangan 10. Pada contoh ini, check digit nya adalah 5 sehingga 85 + 5 = 90. Cara lain untuk mengkalkulasikan check digit yang lebih simpel adalah membagi bilangan dari langkah 4 dengan 10. Contohnya 85/10 = 8,5 sehingga sisa nya dari hasil pembagian tersebut adalah 5. Bilangan 5 tersebut adalah check digit.
Jenis-jenis Pembaca Barcode
Ada 4 jenis pembaca barcode yang ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tiap-tiap pembaca barcode mempunyai harga khusus dan karakteristik pengoperasian.
Tabel 2. Jenis-jenis Pembaca Barcode
Jenis Deskripsi Harga Unit
LED Red light emitting diode Paling rendah
IR Infrared Sedang
Narrow Band Laser Paling tinggi
Fiberoptic Environment Tinggi
Gambar dibawah ini memperlihatkan alat-alat pendukung barcode, yang terdiri dari barcode printers yang berfungsi untuk mencetak label barcode, barcode scanners yang berfungsi untuk membaca label barcode, dan barcode verifiers berfungsi untuk memeriksa simbol-simbol dengan kecepatan baca yang tinggi.

megadata.co.id
megadata.co.id
Barcode Reader
Barcode merupakan sejenis kode yang mewakili data atau informasi tertentu biasanya jenis dan harga barang seperti makanan dan buku. Kode berbentuk batangan balok dan berwarna hitam putih ini, mengandung satu kumpulan kombinasi batang yang berlainan ukuran yang disusun sedemikian rupa. Kode ini dicetak di atas stiker atau di kotak bungkusan barang. Kode tersebut akan dibaca oleh Barcode Reader, yang akan menterjemahkan kode ini kedalam data / informasi yang mempunyai arti. Di supermarket, barcode reader ini biasanya digunakan oleh kasir dalam pencatatan transaksi oleh customer.
Tidak ada satu standard dari kode batang ini, justru terdapat bermacam-macam standard yang digunakan untuk berbagai keperluan, industri, maupun berdasarkan tempat digunakannya. Semenjak 1973, Uniform Product Code [UPC ] diatur oleh Uniform Code Council, sebuah organisasi industri, yang menyediakan suatu standard bar code yang digunakan oleh toko-toko ritel.
Metrologic Voyager Barcode scanner paling populer di kelas auto sense

megadata.co.id
megadata.co.id
Beberapa barcode standar telah dikembangkan selama beberapa tahun, yang biasa disebut dengan Simbologi. Simbologi yang digunakan tentunya berbeda untuk aplikasi yang berbeda. Semisal ketika kita menggunakan huruf miring ataupun tebal, dimaksudkan untuk memperjelas makna tertentu pada teks. Simbologi yang berbeda, seperti “sandi berbentuk batang”, digunakan untuk aplikasi yang berbeda pula. Ketika kita mencetak barcode, kita akan bisa membaca makna sandinya, selama kita menggunakan sandi yang sama, dan dalam spesifikasi yang diatur dalam standar barcode.
Simbologi barcode dibedakan dalam 2 jenis dasar, dalam bentuk linear ataupun dimensional. Jumlah data sandi yang bisa dibaca pada Simbologi Barcode Linear lebih terbatas dibanding Simbologi Barcode 2-D. Satu inci 2-D Simbologi Matrik misalnya, bisa membaca sandi dari ribuan karakter data, mengingat Kode Barcode Linear harus lebih panjang untuk menyimpan sejumlah informasi.
Sistem barcode bisa dikelompokkan dalam beberapa bentuk dan ukuran yang berbeda. Kerumitan system ditentukan oleh aplikasi. Sistem dasarnya secara umum dibagi dalam 4 komponen:
Komponen 1 – Barcode Printer
Banyak teknologi dan metode untuk mencetak label barcode. Anda bisa menggunakan printer laser dan pre-set template [sering dimasukkan dalam software desain label, seperti Wasp Labeler atau Zebra Bar One Software] untuk mencetak label barcode. Biasanya dicetak dalam Stok Avery. Label dicetak menggunakan printer label barcode, seperti yang dibuat oleh Zebra, Datamax atau Intermac. Printer – printer ini mencetal label, jauh lebih cepat dengan kualitas tinggi dibanding mencetak dengan printer laser konvensional.
Komponen 2 – Label Barcode
Terdapat beberapa software aplikasi yang bisa mendesain label. Label yang sama bisa anda tambahkan agar bisa dilacak. Satu label bisa berisi gabungan teks, grafik, atau informasi barcode. Kemasan label – label seperti Wasp Labeler atau Zebra Bar One, punya pre-made template, yang bisa membantu anda dalam mendesign label. Yang jelas, anda harus menyesuaikan templates untuk label industri yang spesifik, semisal industri mobil.
Komponen 3 – Alat Scan untuk Pengumpulan data
Tahap pengumpulan data melalui penggunaan scanner bisa menerjemahkan kode dengan mudah dan akurat, menerima dan menyesuaikan isi informasi dalam label barcode. Dengan demikian, bisa mengurangi kemungkinan kesalahan secara signifikan. Ada 2 macam scanner. Kontak dan Non-kontak. Scanner Non-kontak, bisa lebih panjang beberapa inci. Dari dua macam scanner ini, adalagi satu ciri khusus, baik yang decoded maupun non decoded. Scaner decoded memiliki hardware decoder yang dirakit didalamnya, dan mampu menerjemahkan makna dalam sebuah barcode, sebelum mengirim data ke komputer. Scaner undecoded lebih punya sumber yang ringan yang mampu menerjemahkan data enkripsi dan mengirimnya ke decoder. Decoder – decoder ini sejalan dengan unit hardware yang mengoperasikan komputer. Unit decoded biasanya lebih mahal dibanding yang undecoded. Namun yang cukup mengkhawatirkan, adalah jika ada masalah di beberapa komponen, belum diketahui mengapa barcode tidak bisa dibaca dengan benar.
Komponen 4 – Mengolah Data Pada Database Eksternal
Komponen terakhir untuk membuat system barcode sederhana adalah database. Setelah anda membuat dan men-scan barcode, bukan berarti anda telah menciptakan system barcode yang lengkap dan efektif. Agar bisa menggunakan kode – kode dengan efektif, anda juga perlu database untuk memperbaharui informasi. Banyak barcode bisa dirangkai dengan item angka. Item angka ini nantinya kemudian bisa disambungkan ke informasi tentang item tersebut, seperti deskripsi produk, harga, kuantitas inventarisasi, akunting dan lain – lain. Misalnya, anda punya barang A, dengan barcode senilai 1234. Ketika anda menjual barang A, anda scan barcode tersebut. Nantinya, akan ada informasi yang mengatakan ke database anda bahwa anda punya satu barang A, yang harganya Rp 1000, dimana harga ini harus melewati akunting, dan produk tersebut harus dikirim melalui UPS ground. Semua rangkaian ini karena scan barcode mewakili Barang A. Itulah gunanya memiliki eksternal database. Sebenarnya masih banyak bentuk lain, tapi inilah inti dari barcoding.
Manfaat dari Barcode
Dalam sistem manajemen penjualan (POS), dengan menggunakan barcode kita akan mendapatkan informasi yang sangat detil dan mutakhir dari banyak aspek usaha yang kita geluti,memungkinkan kita dalam proses pengambilan keputusan dilakukan dengan percaya diri dan tepat sebagai misal:
• proses penjualan yang cepat sehingga dapat mengidentifikasi secara cepat dan tepat serta melakukan pemesanan kembali (re-order ) barang dari supplier dengan cepat dan mampu mengimbangi tingakt permintaan barang oleh konsumen.
• Mampu mengetahui barang yang lakunya lambat (slow moving) sehingga mencegah pemesanan barang yang tidak bergerak dan menguntungkan bagi aliran dana (cash flow) perusahaan.
• Pergerakan penjualan produk dapat di monitor dari kecepatan perputarannya serta tingkat profitabilitasnya dan memungkinkan untuk produk tersebut mendapat ruang yang bagus untuk di pajang.
• Catatan data penjualan secara periodik dapat digunakan untuk memprediksi loncatan penjualan musiman.
• Informasi mengenai item produk dapat diketahui di rak bila ada harga promo maupun kenaikan harga.
Disamping penjualan dan pencatatan persediaan, sistem barcode banyak bermanfaat di bidang jasa pengiriman barang (shipping) / penerimaan barang, dan penelusuran pencatatan barang (tracking).
• Ketika proses pengemasan dan pengepakan produk yang selesai di produksi maka akan di berikan identifikasi berupa nomer identifikasi barang tersebut.
• Database yang ada dapat di hubungkan (link) dengan nomer identifikasi tadi sehingga memungkinkan utnuk mempermudah mendapatkan informasi tentang barang tadi baik meliputi sebagai contoh nomer order, isi, jumlah, tujuan pengiriman akhir dll
• Informasi data tersebut dapat di padukan dengan sistem komunikasi sehingga pengolahan data secara elektonik dapat dimanfaatkan oleh riteler/ pengecer sebagai informasi untuk pemesanan barang dan kedatangan barang yang dipesan.
• Hasil penelusuran pengiriman barang akan dapat dikirimkan pada pusat pendistribusian barang sebelum terkirim ke tujuan akhir pengiriman.
• Ketika pengiriman sampai ke tempat akhir (tujuan) maka kode barcode tadi di scan dan kita dapat mengetahui asal pengirim isi dari kemasan tersebut, dan berapa kita harus membayar untuk biayanya.
Alasan utama dari penggunaan sistem barcode adalah mempermudah sistem kerja dan menguangi biaya karena mampu bekerja lebih efesien. Tingkat ke akurasiannya sangat luarbiasa 1/ 100,000 penginputan baru ditemui kesalahan
Penggunaan Barcode
Barcode ada dimana – mana. Hampir semua jenis industri menggunakan barcode, sehingga bisnis bisa untung. Berikut beberapa industri yang biasanya menggunakan teknologi barcode.
Manufaktur
Banyak hal detail dalam operasional industri manufaktur yang perlu awasi secara ketat. Karena sedikit saja kesalahan dalam komponen, semisal masalah stok barang, bisa menyebabkan inefisiensi dalam lingkungan manufaktur. Dalam hal ini, Barcode sering digabungkan dengan system MRP (Manufacturing Requirements Planning), agar bisnis memiliki data yang akurat terutama dalam system kerja di pergudangan.
Pergudangan
Siapapun yang menghandle pergudangan seharusnya menggunakan barcode. Bayangkan saja, kalau anda harus mendata seluruh produk anda secara manual. Kapan selesainya?
Jasa Distribusi
Jika perusahaan anda secara konsisten menge-cek barang yang masuk dan keluar, sudah seharusnys anda menggunakan barcode. Dijamin lebih cepat dan akurat, untuk mengetahui seberapa efisien, stok barang yang anda punyai pada suatu waktu.
Ritel
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ketika seorang kasir biasa melakukan pengecekan secara manual dengan mengetik setiap harga barang. Bayangkan kalau setiap pebisnis ritel melakukan hal yang sama. Peluang membuat kesalahan tentunya akan sangat besar. Mereka akan bangkrut karena kurang teliti dan kurang akurat. Sekarang ini semuanya menuntut efisiensi. Yakni efisiensi yang diciptakan dengan memanfaatkan barcode.
Transportasi
Apa yang muncul dalam pikiran anda, ketika bicara tentang pengiriman paket tepat waktu? Jawabannya tentu Fedex atau UPS. Kedua perusahaan tersebut sedang merajai bisnis pengiriman paket, Karena mereka membuat system pengangkutan barang yang efektif. Kunci utama keberhasilan Fedex dan UPS terletak pada pemanfaatan teknologi Barcode. Lihat saja ketika mereka memasukkan data pada Portable Data Collectors, mereka berkomunikasi melalui system database secara tepat waktu.
Masih banyak industri lain yang menggunakan barcode, tidak terbatas pada Industri Konstruksi, Kesehatan ataupun Toko Video saja, tapi juga Kartu Identitas, Absensi, Manajemen Dokumen dan lain – lain.
Berbagai sumber…

0 komentar:

Posting Komentar